Mercedes-Benz mengambil langkah besar dengan mengubah pendekatan terhadap lini kendaraan listrik (EV) dan mesin pembakaran internal (ICE). Sebelumnya, pabrikan asal Jerman ini memiliki dua lini terpisah, dengan desain khusus untuk EV. Namun kini, Mercedes memutuskan untuk menggabungkan kedua jenis kendaraan tersebut dalam satu platform yang sama, mengikuti langkah BMW dan Genesis.
Dilansir InsideEVs, model pertama yang mengusung strategi baru ini adalah CLA generasi terbaru, yang akan tersedia dalam varian bermesin bensin maupun listrik murni. Setelah itu, Mercedes akan menghadirkan versi listrik dari SUV GLC, yang menggantikan EQC. Berbeda dengan CLA yang menggunakan platform MMA, GLC listrik akan menjadi model pertama yang dibangun di atas platform MB.EA.
GLC listrik akan memiliki sejumlah fitur unggulan, termasuk sistem penggerak 800 volt yang meningkatkan efisiensi dan kecepatan pengisian daya. Dengan baterai berkapasitas 94,5 kWh, varian dual-motor bertenaga 483 hp diperkirakan memiliki jangkauan hingga 650 km berdasarkan standar WLTP. Model penggerak roda belakang dengan satu motor juga akan tersedia, meski tidak diluncurkan pada tahap awal.
Mercedes juga mengembangkan sistem baterai dengan kombinasi sel lithium iron phosphate (LFP) dan nickel manganese cobalt (NMC), memungkinkan fleksibilitas dalam kapasitas energi. Selain itu, pengisian daya cepat hingga 320 kW memungkinkan baterai terisi 10-80% dalam waktu kurang dari 30 menit, dengan tambahan jangkauan 260 km dalam 10 menit pengisian.
Desain eksterior GLC listrik masih disembunyikan dengan kamuflase, namun diperkirakan akan memiliki elemen khas EV, seperti grille tertutup dan pegangan pintu pop-out. Bagian interior juga akan dibekali sistem operasi berbasis AI terbaru dari Mercedes, MB.OS, yang pertama kali diperkenalkan pada CLA.
Model ini dijadwalkan debut pada 2025 dan mulai dipasarkan pada akhir tahun itu atau awal 2026. Produksi akan dilakukan di Jerman dan China, tetapi Mercedes mungkin mempertimbangkan manufaktur di Amerika Serikat guna menghindari tarif impor yang tinggi. Setelah GLC listrik, model berikutnya dalam strategi baru ini adalah sedan kelas E berbasis MB.EA yang menggantikan EQE.

