Pabrikan mobil kini sangat bersemangat menjejalkan beragam fitur canggih ke dalam kendaraan yang ditawarkan. Tetapi, berdasarkan studi yang dilakuan oleh J.D. Power, tidak semua konsumen menyukai hal tersebut.
Dilansir InsideEVs, rupanya banyak orang yang merasa kurang nyaman dengan berbagai bunyi yang ditimbulkan oleh sistem lane-keeping, selain itu layar infotainment terlalu canggih dinilai sulit untuk digunakan.
J.D. Power melakukan survei terhadap sekitar 82.000 pengemudi mobil keluaran 2024 untuk mengetahui fitur teknologi apa yang disukai dan tidak disukai. Hasilnya menunjukkan bahwa industri otomotif masih dalam tahap belajar untuk mengerti sepenuhnya teknologi yang dianggap penting oleh konsumen dan mana yang justru mengganggu.
“Strategi teknologi canggih yang kuat sangat penting bagi semua produsen kendaraan, dan banyak inovasi teknologi yang menjawab kebutuhan konsumen. Namun, studi tahun ini menunjukkan bahwa pemilik kendaraan merasa beberapa teknologi tidak berguna dan/atau terus mengganggu,” ujar Kathleen Rizk selaku Senior Director of User Experience Benchmarking and Technology at J.D. Power.
Fitur Mobil yang Tak Disukai Konsumen
Studi yang dilakukan J.D. Power membuktikan pengemudi tidak membutuhkan layar yang berada di depan kursi penumpang, karena hanya 10% mobil yang membawa penumpang di kursi depan setiap hari.
Pengaturan fitur melalui gerakan jari di udara pun dinilai sering bermasalah dan tidak terlalu berguna. Begitu juga dengan pemindai sidik jari dan sistem pengenalan wajah yang tidak memuaskan penggunanya.
Fitur canggih Super Cruise dari General Motors atau BlueCruise dari Ford yang memungkinkan lepas tangan dari setir di jalan tol pun rupanya kurang disukai. Namun, J.D. Power menilai fitur ini akan mulai diterima seiring dengan berjalannya waktu.

