Jaguar memiliki strategi tersendiri untuk menyambut era elektrifikasi. Kebanyakan merek mobil melakukannya secara bertahap dalam hitungan beberapa tahun atau puluhan tahun, sementara Jaguar akan menyetop produksi mobil konvensional sebelum memperkenalkan jajaran mobil listrik.
Dilansir Carscoops, dalam tiga tahun terakhir, pabrikan asal Inggris tersebut sudah menyiapkan transisi ke kendaraan listrik. Jajaran mobil yang kini tersedia yaitu XF, E-Pace, F-Pace, F-Type, dan I-Pace.
Dikutip dari Road & Trac. Joe Eberhardt selaku President dan CEO Jaguar Land Rover North America, Jaguar berencana untuk menyudahi produksi model yang sudah ada sebelum beralih ke jajaran mobil listrik.
“ Mayoritas produk kami akan setop produksi pada bulan Juli, tapi mereka masih akan dijual untuk jangka panjang,” ungkap Joe.
“ Kami akan meneruskan produki agar kami bisa suplai terus kendaraan sampai mobil baru siap. Kami sedang mengatur waktu agar kami memiliki jumlah yang cukup sampai peluncuran produk baru. Apakah akan sesuai dengan rencana, kita lihat saja. Mungkin kita bisa menjual lebih cepat dari rencana atau mungkin akan membutuhkan waktu lebih lama. Rencananya untuk menghabiskan produk yang ada , lalu meluncurkan yang baru,” tambah Joe.
Penjualan Mobil Listrik Jaguar Tidak Sebanyak Konvensional
Seiring berjalan ke jajaran mobil listrik sepenuhnya, Jaguar menyadari akan menjual lebih sedikit kendaraan dibandingkan dengan masa lalu. Pada tahun 2017 silam, Jaguar nyaris menjual nyaris 180.000 mobil dan SUV secara global, namun angka penjualan mungkin berkisar di angka 50.000 saat tiga EV terbaru dipasarkan.
Tiga model tersebut akan menggunakan Jaguar Electric Architecture (JEA) dan dimulai dengan four-seat GT yang akan diperkenalkan tahun ini sebelum dipasarkan 2025 mendatang. Model ini akan menjadi yang terkuat Jaguar dengan klaim jarak tempuh 692 km. Kendaraan listrik kedua hadir pada akhir 2025, sedangkan yang ketiga diperkenalkan 2026.