Volkswagen Group Recall Puluhan Ribu Mobil Listrik karena Masalah Perangkat Lunak

Volkswagen Group Diduga Menjadi Menyebab Terbakarnya Kapal Barang Pengangkut Ribuan MobilVolkswagen Group Diduga Menjadi Menyebab Terbakarnya Kapal Barang Pengangkut Ribuan Mobil

Volkswagen Group of America mengumumkan penarikan lebih dari 60.000 kendaraan listrik dari merek Volkswagen dan Audi. Masalahnya terletak pada perangkat lunak unit kontrol rem yang dapat mencegah tampilan posisi gigi netral di panel instrumen.

Dilansir Autoevolution, ketidakmampuan mengidentifikasi posisi transmisi bisa meningkatkan risiko kendaraan bergerak sendiri (rollaway). Selain itu, kondisi ini melanggar standar keselamatan Federal Motor Vehicle Safety Standard 102.

Perangkat lunak yang bermasalah dipasok oleh ZF Active Safety GmbH. Dari jumlah kendaraan yang terdampak, sebagian besar merupakan Volkswagen ID.4. Tercatat ada 25.210 unit ID.4 model tahun 2023 yang diproduksi di pabrik Chattanooga, serta 25.761 unit ID.4 buatan Zwickau dari model tahun 2021 dan 2022.

Pabrik Zwickau-Mosel memang fokus memproduksi mobil listrik, termasuk ID.3, ID.4, ID.5 coupe SUV, serta Audi Q4 e-tron dan Q4 Sportback e-tron. Model Cupra Born yang berbasis ID.3 juga dibuat di sini, sebelum produksinya dipindahkan ke Wolfsburg dan Emden pada 2027.

Selain ID.4, penarikan ini mencakup 7.492 unit Audi Q4 e-tron model tahun 2022-2023 dan 2.027 unit Audi Q4 Sportback e-tron dalam periode produksi 15 Desember 2022 hingga 12 Oktober 2023.

Volkswagen menyatakan bahwa masalah ini telah diperbaiki sejak Oktober 2023 dengan perangkat lunak versi 0526, menggantikan versi lama seperti 0177, 0178, 0502, hingga 0524. Dealer telah diarahkan untuk memperbarui perangkat lunak ini secara gratis.

Surat pemberitahuan untuk pemilik kendaraan dijadwalkan paling lambat 25 April 2025. Untuk model tahun 2025, Volkswagen ID.4 dibanderol mulai $45.095, sementara Audi Q4 e-tron mulai dari $55.200. Penjualan ID.4 sepanjang 2024 tercatat 17.021 unit, turun 55% dibanding tahun sebelumnya akibat masalah teknis yang sempat menghentikan produksi dan distribusi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *